Bagi orang umum maupun penulis karya sastra pasti tak asing lagi dengan yang namanya menulis puisi. Sedangkan puisi sendiri sebenarnya seringkali digunakan sebagai ungkapan emosi, imajinasi, ide, pemikiran, irama, nada, susunan kata, kata-kata kiasan, kesan pancaindra, dan perasaan.
Selain itu membuat karya sastra puisi juga merupakan suatu karya yang terbentuk atas susunan kata penuh makna dan indah. Disamping itu, dalam merangkai kata-kata pada puisi juga membutuhkan riset dan teknik penulisan seperti karya ilmiah namun serumit mengerjakan karya ilmiah.
Daftar isi
ToggleApa Itu Puisi?
Puisi sebagai salah satu cara yang dapat digunakan seseorang untuk mengekspresikan dan melepaskan imajinasi jiwa, selain sebagai media untuk berbahasa dengan baik. Puisi sendiri ditujukan agar seseorang memahami, mengembangkan, dan mengkomunikasikan gagasan dan informasi serta berintegrasi dengan orang lain.
Namun menulis puisi dapat melatih kepekaan terhadap realitas kehidupan sekitar. Tiap puisi memiliki karakteristik tersendiri antara satu dengan lainnya. Untuk mengenal lebih dalam mengenai puisi, kamu perlu mengenali teknik menulis puisi serta unsur-unsur puisi.
Artikel yang sesuai:
Indonesia memiliki beberapa penulis puisi yang terkenal seperti Chairil Anwar, WS Rendra, Sapardi Djoko Damono, atau Taufik Ismail. Mereka adalah sosok penyair puisi kebanggaan negeri ini yang tersohor dengan karya puisinya.
Teknik Menulis Puisi
Penulisan puisi bertujuan untuk memberikan informasi yang dikumpulkan berdasarkan data dan fakta, mendidik, dan untuk menghibur para pembacanya. Oleh karena itu, sebelum menulis kita perlu mengetahui apa jenis tulisan tersebut.
Sebagai seorang penulis, kita perlu menguasai teknik-teknik dasar yang harus dikuasai seperti:
1. Pilihlah Tema atau Topik yang Spesifik.
Kamu bisa mulai menulis puisi dengan berfokus kepada satu tema atau gambaran spesifik yang dirasa menarik atau memukau. Dengan berfokus kepada tema atau topik tertentu, kamu bisa menetapkan tujuan yang lebih jelas pada puisimu.
2. Memahami Jenis Tulisan
Tulisan eksposisi bertujuan untuk menjelaskan, mengevaluasi, atau mengklarifikasi sebuah persoalan. Maka dalam hal ini, penulis harus bisa memberi petunjuk kepada pembaca dengan menerangkan definisi, contoh, proses, sebab-akibat, analisis, hingga kontras.
3. Ketahui Target Pembaca
Pilih bentuk puisi yang diinginkan. Cobalah berkreasi dengan memilih bentuk puisi yang diinginkan. Akan tetapi, ada beragam bentuk puisi yang biasa digunakan, dari mulai sajak bebas, soneta, hingga distikon (puisi dua seuntai).
Penulis bisa memilih bentuk puisi yang lebih mudah digunakan, seperti sajak bebas, atau bentuk yang lebih menantang, seperti soneta. Pilihlah satu bentuk puisi dan tetap ikuti struktur puisi tersebut agar pembaca dapat melihat unsur kesatuan dari puisi yang dibuat.
4. Memperhatikan Diksi (pilihan kata)
Diksi mempunyai peranan penting dan utama untuk mencapai keefektifan dalam penulisan suatu karya sastra. Untuk mencapai diksi yang baik seorang penulis harus memahami secara lebih baik masalah kata dan maknanya harus, harus tau memperluas dan mengaktifkan kosa kata, harus mampu memilih kata yang tepat,
5. Memperhatikan Pengimajian
Menurut Jabrohim, pengimajian diberi peran untuk mengintensifkan, menjernihkan, dan memperkaya pikiran. Imajinasi yang tepat akan lebih hidup, lebih segar terasakan, lebih ekonomis, serta dekat dengan hidup kita, maka diharapkan pembaca atau pendengar turut merasakan dan hidup dalam pengalaman batin penyair.
Bagaimana tertarik membuat outline? Semoga artikel ini dapat memberikan informasi teknik menulis puisi dan dapat kamu jadikan sebagai pedoman menulis puisi, tetap semangat menulis teman-teman.