Puisi – Tuan Tanpa Nama by Annisa Syakirah

Wahai, Tuan

Hadirmu pelipur lara dalam hiruk-pikuk titik persinggahan

Di antara ribuan insan yang datang dan pergi, engkau menyesatkanku dalam impian

Membuat hati ini berani menata ketidakpastian

***

Puisi – Tuan Tanpa Nama by Annisa Syakirah

Laiknya hologram; tampak, tapi tidak nyata bagimu

Menyajikan secangkir espresso untukmu menjadi hobi baruku

Gambar hati di pahitnya kopi kini berbaur dengan manisnya susu

Telah cukup kasih kutuang untuk melepas penatmu

***

Ibarat bumi dan bulan, kita bersinggungan tapi tidak seranah

Sedang kumpulan planet selaras mengepung matahari dalam porosnya

Kumohon, sebentar saja, intuisi ini sudah telanjur terpanah

Kendati logika melawan nurani agar tidak menggantung rasa

***

Jangan, kumohon jangan marah

Aku bukan serangga yang ingin mengganggumu,

tidak pula mengusik keberadaanmu

Hanya saja pendar ini tak kunjung lelah mengagumi pesonamu

***

Biarkanlah pijar ini tetap terasa hingga akhirnya meletup

Sekadar menyambut kupu-kupu yang hilang ribuan purnama

Tidak akan lama dan relung ini akan tertutup

Menyisakan tapak, jejak akan tuan tanpa nama

***

Penulis: @annisasykrh

Tinggalkan Komentar