Penulisan proposal bisa disebut juga membuat karya tulis. Tetapi, karya tulis ini berbeda cara kepenulisannya dengan karya tulis lainnya. Sebagai contoh, penulisan proposal tentu berbeda dengan novel, mulai dari struktur, tujuan, bahkan layout tulisannya dan lain sebagainya.
Aturan-aturan yang wajib kamu ketahui jika ingin membuat proposal
Secara umum, pengertian proposal sendiri merupakan tulisan yang dibuat oleh penulis untuk menjelaskan rencana dan tujuannya akan suatu kegiatan atau penelitian kepada pembacanya. Rancangan ini dituangkan dalam bentuk tulisan yang dijelaskan secara terperinci dan sistematis.
Setiap karya tulis tentu memiliki tahapan penulisan yang berbeda-beda. Serta ketentuan-ketentuan penulisan yang harus dipatuhi, agar karya tulis yang dibuat sesuai dengan keinginan, dan tujuan pembuatannya, serta tepat sasaran.
Merujuk pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) proposal sendiri memiliki arti rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Hal itu sudah cukup menjelaskan bahwa tujuan utamanya pembuatan proposal adalah untuk melakukan pengajuan sebuah rencana yang tersusun secara sistematis kepada pihak bersangkutan atau orang yang berhak menyetujui.
Adapun pengertian proposal menurut ahli. Hadi mengungkapkan bahwa proposal adalah suatu usulan terstruktur untuk agenda kerja sama bisnis antar lembaga, perusahaan, usulan kegiatan sampai pada pemecahan masalah.
Menurut Rieefky, proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar. Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang dibuat dalam tahap-tahap sebelumnya.
Aturan-aturan umum dalam kepenulisannya:
1. Ukuran kertas
Merujuk pada standar ukuran kertas internasional, terutama standar ISO, antara lain A4, B3, C4 dan lainnya. Ada pula ukuran kertas standar lokal di Amerika Utara, misalnya ukuran letter, legal, ledger dan sebagainya.
Ukuran kertas ini akan mempengaruhi kertas surat, kertas kerja, kartu dan dokumen cetakan. Standar ini juga mencakup ukuran-ukuran amplop. Secara internasional, ukuran kertas mencakup seri A, B dan C. Ukuran R dan F muncul sesuai permintaan pasar.
Umumnya, menggunakan ukuran kertas A4 yang berukuran 21,0 cm X 29,7 cm atau dalam versi inch bisa dikatakan 8,3 inchi X 11,7 inchi. Di Indonesia kerta A4 sering kali disebut sebagai HVS atau kerja kuarto.
Ukuran kertas menjadi langkah pertama, agar kamu tidak merubah atau menyesuaikan kembali aturan-aturan yang lain karena butuh menyesuaikan dengan ukuran kertasnya kembali.
2. Style atau gaya kepenulisan
Style huruf atau gaya tulisan sendiri terbagi menjadi 2 kategori, yakni serif / huruf berkait dan sans-serif / rupa huruf tanpa kait. Serif adalah kaki dekoratif kecil yang ada di bagian ujung huruf.
Umumnya, jenis huruf serif memiliki basis dasar yang lebih kuat. Bentuk ini membantu mata pembaca melakukan penelusuran secara horizontal di sepanjang garis tulisan.
Sedangkan, sans serif adalah style huruf atau gaya tulisan yang lebih mudah dibaca secara online. Meskipun hal ini masih tergantung pada ukuran, gaya, dan pilihan warna huruf. Berikut ini, cara mengatur style tulisan dalam menulis proposal.
3. Spasi atau jarak antar kata
Spasi adalah area kosong yang digunakan sebagai pemberi jarak dan pemisah kata, huruf, angka dan tanda baca. Pemberian jarak antarkata, antarkalimat dan antarparagraf ini pun bervariasi dalam berbagai Bahasa dan cukup kompleks. Jarak spasi yang biasanya diterapkan dalam penulisan proposal biasanya 1,5.
Nah itu tadi pengertian secara singkat, tujuan pembuatan, dan aturan-aturan umum penulisan proposal. Nantinya akan ada aturan-aturan yang lebih spesifik, bergantung pada proposal apa yang kamu buat.