Pedoman Penulisan Teks Berita yang Wajib Kamu Ketahui!

Pedoman Teks Berita yang Wajib Kamu Ketahui!

Memahami struktur teks berita saja tidak cukup untuk menyajikan sebuah berita. Perlu pemahaman pedoman penulisan teks berita lanjutan. Maka harus juga memahami pedoman yang telah ditentukan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang bisa digunakan sebagai acuan.  

Apa saja pedoman penulisan teks berita ?

Melansir laman seputarpengetahuan.co.id, pedoman penulisan teks berita sebagai berikut. 

  1. Teras berita ditempatkan di paragraf pertama dan harus mencerminkan pokok terpenting berita.
  2. Teras berita tidak lebih dari 45 kata dan sebaiknya tidak lebih dari 3 kalimat.
  3. Hal-hal yang tidak begitu mendesak hendaknya dimuat dalam tubuh berita.
  4. Unsur why dan how diperjelas dalam tubuh berita, tidak dalam teras berita.

Berdasarkan pedoman yang sudah disepakati oleh PWI tersebut, dapat disimpulkan bahwa unsur 4W (what, where, when, dan who) itu wajib ditulis dalam teras berita (lead), tidak boleh dalam tubuh berita. Sedangkan why dan how wajib ada di tubuh berita.

Pola penyajian teras berita tidak harus selalu diawali oleh salah satu unsur 5W1H, boleh juga diawali oleh pertanyaan, komentar, kutipan perkataan tokoh, dan lain sebagainya.

Apa saja unsur 5w+1h dalam kepenulisan teks berita yang benar ?

Unsur 5w+1h ini wajib ada dalam naskah beritamu, penjelasannya sebagai berikut

1. What

What: Apa yang terjadi? (Merujuk kejadiannya)

Contoh : Apa yang terjadi pada jalan itu?

2. Who

Who: Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu? (Merujuk orangnya)

Contoh : Siapa saja yang menjadi saksi mata peristiwa itu?, atau siapa yang menjadi korban pada peristiwa itu?

3. When

When: Kapan peristiwa itu terjadi? (Merujuk waktunya)

Contoh : Kapan pristiwa pohon tumbang di jalan raya itu, hingga menyebakan kemacetan panjang?

4. Where

Where: Di mana peristiwa itu terjadi? (Merujuk tempatnya)

Contoh : Di mana peristiwa pohon tumbang itu terjadi?

5. Why

Why: Mengapa hal itu bisa terjadi? (Merujuk pada penyebab terjadinya peristiwa)

Contoh : Mengapa terjadi kemacetan yang panjang di jalan raya rajawali?

6. How

How: Bagaimana peristiwa itu terjadi? (Penjelasan kronologi secara detil atas peristiwa tersebut)

Contoh : Bagaimana kemacetan itu terjadi selama 2 jam di jalan raya rajawali hingga menyebabkan anak anak terlambat ke sekolah?

Lalu, bagaimana struktur kepenulisan teks berita yang benar?

1. Judul (head)

Judul mewakili inti dan isi dari teks berita. Pada bagian ini, buat semenarik mungkin, agar dapat menarik perhatian pembaca atau penonton, maupun pendengar. Karena, pertama kali yang dilihat tentunya bagian judul.

2. Teras berita (Lead)

Lead adalah pembuka, terletak di awal paragraf saat reporter hendak memulai tulisan. Biasanya lead berisi perkenalan atau bridging di awal sebelum masuk ke inti tulisan. Apabila bagian ini menarik, maka pembaca media online atau koran, dan pemirsa televisi akan menyimak bagian selanjutnya.

Poin-poin penting harus ada di bagian teras berita, agar yang mendengarkan, ataupun membaca beritamu sudah tahu akan menyimak berita apa yang akan dimunculkan.

3. Isi berita (Body)

Selanjutnya adalah isi berita. Reporter akan menjelaskan secara lengkap tulisan yang menjawab keenam pertanyaan tersebut.

Jika sudah dijelaskan di atas, bahwasanya pada teras terdapat 4w (what, where, when, who), maka pada isi menjelaskan lebih rinci lagi 5w+1h.

4. Keterangan Penulis / Editor / Reporter

Pada bagian akhir, terdapat tulisan nama penulis, editor, atau reporter yang membuat tulisan tersebut. Hal ini berguna agar pembaca mengetahui identitas si penulis.

Itu adalah pedoman penulisan teks berita yang cukup kamu ketahui dulu jika terjun ke dunia jurnalistik, semoga bermanfaat.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *