Menulis cerita atau novel untuk anak bisa dikatakan sebagai hal yang gampang-gampang susah. Sebab, cara berpikir dan penangkapan anak kecil tentu akan berbeda dengan orang dewasa. Jika kamu tertarik untuk menulis novel anak, maka tulisan ini sangat cocok dibaca oleh kamu.
Cara Menulis Novel Anak yang Menyenangkan untuk Dibaca
Terdapat beberapa cara yang bisa kamu lakukan ketika hendak mencoba menulis novel anak. Kamu bisa ikuti beberapa cara berikut supaya cerita anak yang kamu tulis menyenangkan untuk dibaca.
1. Tentukan Usia Pembaca
Sebelum menulis, pastikan kamu sudah memutuskan usia pembaca yang kamu inginkan untuk membaca ceritamu. Sebab, anak-anak pun memiliki tingkatan usia untuk mengenal bacaan. Contoh usia sasaran pembaca anak adalah anak pra sekolah dan anak yang telah memasuki usia sekolah.
Contoh usia pembaca yang bisa kamu jadikan pembaca ceritamu adalah usia dua sampai enam tahun, kemudian tujuh sampai sebelas tahun dan usia dua belas tahun keatas. Dengan menentukan usia pembaca, kamu akan bisa memutuskan cerita seperti apa yang perlu ditulis untuk usia tersebut. Penentuan usia pembaca ini juga akan menentukan pemilihan kata serta gaya bahasa yang perlu kamu gunakan nantinya.
2. Memutuskan Tema Cerita
Memutuskan tema cerita adalah hal selanjutnya yang perlu kamu lakukan ketika hendak menulis cerita anak. Kamu perlu memikirkan hal-hal yang membuat anak-anak tertarik atau apa yang bisa terjadi dalam dunia anak-anak. Ada baiknya hindari tema-tema berat seperti permasalahan hidup maupun pertengkaran yang masih terlalu sulit dipahami oleh mereka.
Sebaliknya, kamu bisa menulis cerita ringan yang penuh imajinasi dan ceria tetapi tetap mengandung nilai-nilai kebaikan. Dengan begitu, anak yang membaca ceritamu tidak hanya akan terhibur tetapi juga bisa belajar dari tulisanmu.
Contoh tema yang bisa kamu gunakan untuk cerita anak yang tengah kamu tulis adalah petualangan, keberanian, mendorong untuk semangat memiliki impian dan persahabatan. Kamu pun dapat menuliskan tema yang serius seperti tentang kesedihan dan juga kemarahan. Tapi, kamu perlu menyesuaikannya dengan target usia pembaca kamu sebelumnya.
3. Perhatikan Alur dan Pengembangan Cerita
Kamu perlu berhati-hati ketika menulis sebuah novel anak. Sebab, kamu perlu memperhatikan pengembangan cerita. Supaya tidak membuat anak bingung saat membaca novel, kamu perlu menyusun alur secara berurutan.
Perbedaan paling dasar antara menulis cerita anak dan cerita orang dewasa adalah detail. Pembaca yang masih anak-anak tidak membutuhkan penjelasan yang terlalu mendetail. Terutama kalau kamu menulis cerita untuk anak dengan usia satu hingga 5 tahun. Kamu perlu menulis cerita dengan sesederhana mungkin supaya pembaca bisa paham.
Kamu sangat disarankan untuk membuat cerita yang memiliki pembuka yang jelas. Setelahnya, tulis juga bagian tengah dengan jelas serta penutup. Sebagai informasi, novel anak umumnya tidak perlu memiliki akhir kisah menggantung.
Untuk bagian puncak cerita, kamu bisa menuliskan tokoh utama menghadapi masalah yang penting. Kemudian, kamu bisa menunjukkan siapa karakter yang bertemu dengan tokoh utama pada hari tersebut. Pastikan juga kalau ada pelajaran yang bisa anak-anak petik dari ceritamu.
4. Gunakan Bahasa yang Mudah Dimengerti Anak-Anak
Supaya novel anak yang kamu tulis bisa membuat anak- anak mengerti ketika membacanya, ingatlah untuk memakai bahasa yang mudah. Dengan begitu anak yang membaca novel karyamu juga akan merasa senang dan puas karena bisa memahami cerita novel yang kamu tulis.
Agar lebih menarik, kamu juga bisa memberikan gambar pada novel anak-anak tersebut. Menambahakn gambar, terutama yang memiliki warna cerah, akan membantu kamu menarik perhatian pembaca kecil.
Itulah beberapa cara yang bisa kamu terapkan ketika hendak menulis novel anak. Memang tidak mudah karena perlu memperhatikan beberapa faktor, tetapi jika kamu bisa menuliskannya dengan baik, maka pembaca pun akan merasa puas.
Buku yang memuaskan pembaca tentu akan kembali menarik perhatian penerbit. Jika buku pertama yang kamu tulis bisa sukses, bukan tidak mungkin kamu akan mendapatkan kesempatan yang berikutnya, karena itu, semoga kamu bisa menyelesaikan novel anak kamu dengan baik.