Menulis buku biografi atau buku pengalaman hidup dapat menjadi salah satu cara untuk mengabadikan sebuah kisah atau peristiwa. Kisah atau peristiwa yang patut untuk disebarkan luaskan dan bisa menjadi inspirasi untuk banyak orang. Menulis buku pengalaman hidup atau biografi tentu saja berbeda dengan menulis buku non fiksi lainnya.
Di sepanjang buku tersebut menyajikan cerita yang dikemas sedemikian rupa. Di mana tentu saja cerita yang tersaji tidak seperti di sebuah novel. Walaupun pengemasannya ada yang dalam bentuk novel biografi, tetapi tetap saja cangkupan setting waktu buku biografi itu lebih luas.
3 Tips Menulis Buku Biografi atau Buku Pengalaman Hidup
Untuk mengetahui lebih detail terkait dengan tips kepenulisan buku biografi atau buku pengalaman hidup, silakan menyimak uraiannya di bawah ini. Dengan mempelajari tips menulis buku pengalaman hidup ini, kami harap kalian bisa menciptakan buku biografi yang bermanfaat dan layak untuk dibaca oleh khalayak umum.
1. Menentukan Siapa Tokohnya
Dalam membuat buku biografi, tentunya kamu harus terlebih dahulu menentukan siapa tokoh utama di dalamnya. Apakah itu adalah dirimu sendiri atau orang lain. Kalau itu adalah dirimu sendiri maka ini termasuk dalam jenis buku autobiografi.
Namun, kalau itu adalah kisah orang lain maka disebut buku biografi. Nah, jika kamu hendak menuliskan kisahnya siapa? Tentukan, ya!
Proses ini akan memudahkan kamu untuk melakukan tahap-tahap berikut ini:
Menentukan peristiwa atau kisahnya
Dengan menentukan tokoh maka kamu akan mudah menentukan peristiwa atau kisah perjalanan hidup yang mana yang akan diangkat untuk menjadi buku biografi. Kamu tidak harus menuliskan semua kisah perjalanan dari lahir sampai tua atau meninggal dunia.
Kamu boleh juga mengambil kisah perjalanan yang mana di dalamnya bisa kamu sampaikan pesan-pesan kehidupannya. Karena, keberhasilan menyampaikan pesan-pesan kehidupan dari tokoh di buku biografi merupakan salah satu poin penting.
Disampaikan ke mana? Tentu saja kepada khalayak umum yang akan membeli buku biografi yang kamu tulis tersebut.
Menemukan dan menentukan data dan fakta
Menulis buku biografi tentu saja tidak cukup hanya memandang dari perspektif tokoh utama. Di dalam peristiwa yang tersaji tentu melibatkan orang lain juga kan? Nah, dengan demikian kamu perlu mengumpulkan data dan fakta berdasarkan kisah yang diangkat dalam buku biografi tersebut.
Sumber data dan fakta bisa bersumber dari:
- Wawancara, baik kepada tokoh utama maupun narasumber pendukung cerita buku biografi
- Penelusuran ke sumber lain jika ada di internet, buku, video
- Dan lain sebagainya, tergantung dengan kisah dari tokoh yang kisahnya dijadikan buku biografi.
2. Pastikan untuk Objektif
Ketika kamu hendak menuliskan kisah seseorang yang kamu kenal, dalam menyampaikan informasi yang dimuat di dalamnya harus sesuai fakta. Jangan terjadi adanya bias atau berdasarkan subjektif dari kamu saja.
Oleh karena itu penting sekali untuk kamu mencari sumber informasi yang valid. Tujuannya adalah agar informasi yang kamu cantumkan itu sesuai dengan fakta yang ada. Dengan demikian, tidak membuat orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut merasa tersinggung atau tidak enak hati.
Dalam prosesnya kepenulisan pastikan untuk:
- Melakukan riset atau menemukan fakta yang sesungguhnya
- Pastikan sumbernya valid
- Melakukan verifikasi fakta
- Jaga privasi orang-orang yang terlibat dalam buku biografi
3. Menentukan Daya Tarik Tokoh
Seorang pembaca buku tentu saja akan membaca buku yang sekiranya memiliki kisah menarik di dalamnya. Dengan demikian, dalam proses pembuatan sebuah buku biografi atau buku pengalaman hidup penting untuk menentukan daya tarik tokon.
Daya tarik tersebut misalnya keberhasilannya, karya yang diciptakan, keputusan besar yang diambilnya dan memiliki dampak tertentu. Dampak tersebut tidak harus terkait dengan kebijakan pemerintah, ya!
Kebijakan tersebut bisa saja terkait dengan bagaimana sudut pandang tokoh terhadap suatu hal. Bagaimana mereka bisa memaknai hal-hal yang terjadi pada dirinya dan bisa dijadikan contoh atau tauladan. Jadi pastikan kamu menemukan alasan yang kuat mengapa kisah dari tokoh tersebut layak untuk diceritakan dan apa pentingnya bagi khalayak umum.
Apabila beberapa tips di atas telah kamu penuhi, maka proses selanjutnya adalah penulisan. Bagaimana cara kepenulisannya? Terlebih dahulu kamu harus tahu struktur buku biografi terlebih dahulu, yang akan kami bahas di artikel berikutnya, ya!
Pastinya dalam proses kepenulisan ini diperlukan keahlian menulis seperti menyusun kalimat dengan baik, menyusun paragraf yang saling koheren, sampai dengan detail lain seperti penggunaan PUEBI dengan benar.
Nah, jika kamu tidak memiliki cukup banyak waktu dan kurang terampil dalam menulis maka kamu bisa menggunakan jasa pembuatan buku pengalaman hidup dari Detak Pustaka. Kamu cukup melakukan proses wawancara kepada Ghostwriter terkait kisah yang ingin kamu jadikan buku biografi.
Poin pentingnya lagi jasa penulisan buku pengalaman hidup dari Detak Pustaka ini terintegrasi langsung dengan percetakan buku. Jadi kamu tidak perlu repot-repot menarik percetakan, bahkan jasa ini juga termasuk pengurusan ISBN. Nah, untuk detailnya kamu bisa melihatnya di sini!