Apakah kamu seorang mahasiswa yang sedang melakukan penelitian karena mengikuti lomba menulis karya ilmiah misalnya PKM atau lomba menulis lainnya? Atau apakah kamu seorang dosen yang aktif dalam aktivitas penelitian? Jika iya, maka penting sekali untuk mengkonversi karya ilmiah menjadi buku!
4 Alasan Mengapa Mengkonversi Karya Ilmiah menjadi Buku itu Penting untuk Dilakukan
Selain karena hasil penelitianmu bisa menjangkau lebih banyak pembaca dan tentunya ilmu tersebut dapat dinikmati oleh masyarakat luas, ternyata ada beberapa keuntungan lain lho yang akan kamu rasakan. Apa sajakah itu? Yuk simak lima alasan pentingnya mengkonversi karya ilmiahmu menjadi buku berikut ini!
1. Mengasah Keterampilan Dirimu dalam Menulis Buku
Buku dengan karya ilmiah seperti jurnal maupun skripsi maupun makalah tentu saja berbeda. Perbedaan tersebut mulai dari struktur sampai dengan gaya penyampaiannya.
Dan di sinilah tantangan yang akan kamu hadapi! Melalui tantangan tersebut keterampilan kamu dalam menulis akan terasah dan sangat berguna untuk karirmu ke depannya. Terlebih lagi kamu seorang dosen yang memiliki kewajiban untuk publikasi ilmiah sepanjang karirnya.
2. Dapat Dijadikan sebagai Sumber Pemasukan
Setiap orang pasti suka dengan pemasukan tambahan. Baik itu seorang dosen maupun mahasiswa. Nah, dengan konversi karya ilmiahmu menjadi buku lalu menjualnya maka kamu akan mendapatkan pemasukan yaitu dari hasil royalti.
Program konversi ini juga sangat cocok untuk memanfaatkan skripsimu agar tidak menganggur di dalam laci lemari. Coba bayangkan perjuanganmu selama menempuh kuliah lalu membuat skripsi bisa kamu uangkan dengan cara yang baik.
Yang mana tidak hanya menguntungkan kamu sebagai penulis, tetapi juga bisa bermanfaat untuk orang lain yang akan membacanya. Jadi sangat bermanfaat, bukan?
3. Sarana untuk Mencerdaskan Masyarakat
Perbedaan antara buku dengan karya ilmiah salah satunya ialah dari segi penggunaan diksinya. Karya ilmiah menggunakan bahasa yang lebih ilmiah dan tidak setiap orang bisa memahaminya.
Nah, dengan mengkonversinya menjadi buku pemilihan diksi pun bisa kamu sederhanakan. Sehingga, masyarakat umum bisa dengan mudah memahaminya dan menambah literasi masyarakat. Wah, kamu bisa berkontribusi memajukan dunia literasi tentunya!
Terlebih lagi jangkauan dari produk ilmu berupa buku ini bisa menjangkau masyarakat luas. Lain halnya dengan karya ilmiah kebanyakan yang bisa mengaksesnya jika dalam bentuk jurnal biasanya hanya kalangan akademisi, misalnya dosen, mahasiswa maupun para peneliti.
4. Meningkatkan Angka Kredit Dosen
Jika kamu adalah seorang dosen, kegiatan penelitian ialah salah satu kewajiban atau tugasnya. Kewajiban tersebut juga akan berpengaruh terhadap karirmu sebagai seorang dosen.
Dan tentu saja prosesnya tidak cukup berhenti pada keberhasilan melakukan penelitian. Karena kamu perlu juga untuk menerbitkan buku.
Dalam PO BKD dan PO PAK disebutkan, buku ilmiah yang berhasil diterbitkan buku sesuai ketentuan Dikti akan diganjar dengan tambahan angka kredit. Angka kredit ini membantu dosen memenuhi laporan BKD, sekaligus mengajukan jabatan fungsional.
Salah satu ketentuan Dikti tersebut ialah buku yang kamu terbitkan harus memiliki ISBN. Jadi selain melakukan proses konversi karya ilmiahmu menjadi buku, kamu pun juga perlu menerbitkannya agar bukumu bisa ber-ISBN.
Dalam memilih penerbit, pastikan penerbit tersebut terpercaya dan berpengalaman. Nah, salah satu rekomendasinya kamu bisa menggunakan jasa penerbitan buku dari Detak Pustaka yang telah berpengalaman menerbitkan buku sejak tahun 2017.
Proses penerbitan buku di Detak Pustaka ini prosesnya cepat dan juga fasilitasnya lengkap. Mulai dari cover sampai layouting dan tentunya ada royalti yang bisa kamu dapatkan yaitu 15%. Untuk informasi lebih lanjut terkait jasa penerbitan dari Detak Pustaka silakan klik di sini.