Monolog berasal dari kata kata “mono” yang berarti satu dan “log/logi” yang berarti ilmu. Secara harfiah, monolog adalah ilmu terapan yang mengajarkan tentang seni peran di mana hanya membutuhkan satu orang untuk melakukan adegan atau sketsanya. Bagi kamu yang suka bermain peran pasti akan mudah mengekspresikan diri melalui monolog.
Kamu Harus Tau Cara Mengekspresikan Diri Melalui Monolog
Setiap orang memiliki caranya sendiri untuk mengekspresikan dirinya. Melalui menyanyi, bermain peran, melakukan hobi, dan kegiatan menyenangkan lainnya. Namun, kali ini saya akan membahas monolog sebagai sarana yang dapat kamu gunakan dalam mengekspresikan diri. Manfaat yang akan kamu dapatkan dengan mengekspresikan diri yaitu menjadi lebih tenang dan bahagia.
Untuk memahami lebih jauh mengenai monolog, mari simak penjelasan mengenai ciri-ciri monolog di bawah ini :
- Dilakukan oleh satu orang (tidak ada partner)
- Berisi panduan dari sebuah teks yang berasal dari pendapat seseorang. Dapat berupa naskah ataupun spontan/secara langsung.
- Menggunakan pesan narasi desktiptif dengan tema tertentu yang sudah kamu pilih
- Sering digunakan dalam seni peran dan seni teater
- Mengajak penonton berinteraksi dengan memberikan kesan terhadap aksi yang mereka lakukan
- Lebih cocok digunakan untuk dialog bisu (penyampain pesan tidak melalui lisan, melainkan gerakan tubuh).
Setelah mengetahui ciri-ciri monolog, kamu juga perlu mengetahui beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat naskah monolog. Berikut ini adalah hal yang perlu kamu perhatikan saat membuat naskah monolog.
1. Menentukan tujuan membuat teks monolog
Seorang pembuat naskah monolog harus memiliki tujuan yang jelas dalam membuat naskah. Sebab jika naskah dibuat secara asal-asalan maka inti dan pesan yang ada dalam monolog tidak dapat tersampaikan dengan baik kepada penonton. Tujuan membuat teks mon0log pada umumnya adalah untuk mengungkapkan isi hati tokoh, menggambarkan sebuah peristiwa, menjelaskan konflik dalam cerita, dan lain sebagainya.
2. Membuat plot naskah
Plot adalah bagaimana cara cerita berkembang, terungkap, dan bergerak dalam waktu tertentu. Saat membuat naskah monolog kamu perlu memikirkan secara matang hal apa saja yang akan kamu sampaikan. Sebuah teks monolog perlu memiliki bagian awal, pertengahan, dan akhir yang jelas.
3. Awali naskah monolog dengan pembukaan yang menarik
Bagian awal sebuah naskah mejadi hal yang penting untuk diperhatikan oleh penulis. Sebab bagian pembukaan menjadi penilaian pembaca terhadap karyamu. Kamu bisa mengawali naskah monolog dengan mengungkapkan fakta, awal mula masalah, kilas balik, dan hal menarik lainnya.
4. Menulis naskah dengan rapi
Saat menulis naskah monolog akan lebih baik jika kamu selalu memperhatikan kerapian tulisan. Seperti ejaan, tata bahasa, jenis kalimat yang digunakan, dan pastikan tidak ada typo. Setelah selesai menulis kamu perlu untuk membaca ulang naskah dan melakukan editing jika diperlukan. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kesalahan.
5. Meminta saran dan kritik mengenai karyamu kepada orang lain
Langkah yang dapat kamu lakukan setelah selesai menulis dan mengedit adalah meminta saran kepada orang lain untuk menilai naskahmu. Kamu bisa meminta saran kepada teman, orang tua, atau orang yang memang ahli di bidang monolog. Saat mendapatkan kritik dan saran kamu harus menerimanya dan melakukan intropeksi diri supaya karya yang kamu hasilnya kedepannya bisa lebih baik lagi.
Nah, sekian dulu informasi yang dapat saya sampaikan mengenai cara mengekspresikan diri melalui monolog. Apakah kamu pernah melakukan monolog?
Yuk, coba ekspresikan dirimu.