Pada umumnya seorang penulis seringkali lalai dalam penggunaan kata baku. Hal tersebut dikarenakan, dalam bahasa indonesia sendiri, tentunya terdiri dari berbagai macam bahasa, mulai dari bahasa daerah sampai bahasa gaul sekalipun.
Seorang penulis seringkali tidak teliti dalam penggunaan kata baku.
Salah satunya yaitu suatu naskah yang dituntut untuk menggunakan kata baku. Tentunya tidak boleh asal-asalan, hal tersebut dikarenakan naskah tersebut harus memuat semua kata baku.
Untuk mengecek apakah kamu menggunakan kata baku yang baik dan benar, maka kamu bisa mengeceknya di KBBi (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dimana kamu bisa mengeceknya secara daring atau memakai KBBI versi buku. Jika kata tersebut ada dalam KBBI, maka dapat dipastikan bahwa kata tersebut berbentuk baku. Hal tersebut juga berlaku sebaliknya.
Lalu, bagaimana dalam menggunakan kata baku yang baik dan benar? Untuk mengetahui detail jawabannya, maka silahkan untuk membaca informasi di bawah ini sampai tuntas! Inilah penggunaan kata baku yang baik dan benar khususnya bagi kamu seorang penulis pemula.
Kesalahan Penggunaan Kata Baku bagi Penulis Pemula
Dan inilah ulasan terlengkapnya.
Penggunaan kata yang tidak baku seringkali dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor tersebut dapat berupa bahasa asing dan bahasa daerah sekalipun. Kita seringkali melihat penulisan kata baku yang salah. Namun, kita juga seringkali melakukan kesalahan yang sama tanpa kita sadari sekalipun.
Sebelum kamu mengerti mengenai kesalahan dalam penggunaan kata baku, alangkah baiknya kamu juga mengetahui pengertian dan ciri-ciri sebuah kata bisa dikatakan kata baku.
Pengertian Kata Baku
Secara singkat, kata baku adalah kata dan penulisannya serta pengucapannya yang dimana sesuai dengan kaidah yang dibakukan. Namun jangan salah, menurut Kosasih dan Hermawan, kata baku adalah suatu kaidah yang standar dimana dapat berupa EYD, tata bahasa baku, maupun kamus.
Namun, menurut KBBI, kata baku adalah pokok utama atau tolak ukur yang berlaku untuk kuantitas dan kualitas yang telah ditetapkan berdasarkan suatu keputusan bersama.
Namun yang perlu diperhatikan adalah, kita harus pandai dalam memilih kata baku. Dikarenakan kata baku disesuaikan dengan penggunaan huruf, arti, dan pengejaan tertentu. Bukan tanpa sebab, hal tersebut dikarenakan kesalahan dalam penggunaan kata baku sudah dapat dipastikan bahwa kata tersebut sudah menjadi kata tidak baku.
Ciri-ciri Kata Baku
Bagaimana ciri-ciri suatu kata dapat dikatakan baku? Untuk memastikan bahwa suatu kata dapat dikatakan kata baku terbentuknya memiliki ciri-ciri yang mendasarinya. Bahkan tak semua kata baku dapat kita mengerti akan maknanya. Namun, Apa saja ciri-ciri kata baku itu?
- Kata baku tidak dipengaruhi bahasa daerah.
- Kata baku tidak dipengaruhi bahasa asing.
- Kata baku bukan merupakan kata rancu.
- Kata baku biasanya tidak digunakan untuk percakapan sehari-hari.
- Kata baku tidak mengandung arti pleonasme atau penggunaan unsur berlebihan dalam kalimat.
- Kata baku tidak mengandung hiperkorek atau pembetulan kata yang justru membuatnya tidak baku.
Itulah beberapa ciri-ciri kata dapat dikatakan baku maupun tidak.
Kesalahan Penggunaan Kata Baku
- Pengobatan
Salah satu kesalahan penggunaan kata baku seringkali kita temui di dunia nyata. Salah satunya yaitu penulisan “pijet urat,” kata baku yang seharusnya adalah “pijat urat.”
- Praktik Kedokteran
Kesalahan berikutnya adalah penulisan hari pada saat kita melihat informasi yang terletak pada praktek kedokteran. Misalnya, penulisan kata “Praktek dibuka pada hari Senen-Jum,at,” tentunya penulisan tersebut dipastikan salah. Dan kata baku yang seharusnya digunakan adalah “Praktik dibuka pada hari Senin-Jumat.”
Dalam menuliskan kata baku tentunya kamu harus berhati-hati, dibutuhkan kecermatan dan ketelitian. Terus semangat dalam menulis! Bagikan informasi yang berguna ini kepada orang lain. Selamat beraktivitas!