Sastra adalah sesuatu yang tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia, karena sastra terdapat dalam dunia manusia yang tersirat dan tersurat. Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan, setiap jenis-jenis sastra memiliki keindahan sebagai peniruan dan gambaran.
Dalam pembagian sastra dibagi menjadi sastra tertulis dan sastra lisan. Sastra tidak hanya berhubungan dengan tulisan, melainkan dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Pengertian Karya Sastra
Sastra berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya tulisan atau karangan. Jadi, karya sastra dapat dikatakan sebagai segala tulisan atau karangan yang mengandung nilai-nilai kebaikan dan keindahan yang ditulis dengan bahasa yang indah.
Pemakaian istilah sastra lebih mengacu sesuai definisinya sebagai sekedar teks, pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan. Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Fungsi Karya Sastra
1. Sastra sebagai pembentuk wawasan baru
Dalam membaca sastra, baik puisi maupun prosa, kita sebenarnya membentuk wawasan baru yang selama ini tidak muncul di dalam jiwa kita.
Pada suatu saat sosok seorang ibu yang bijaksana kita baca di dalam sebuah novel karena kebijaksanaannya itu menyentuh batin kita. Keberadaan sastra seperti itulah yang dimaksudkan sebagai sarana pembentuk wawasan baru bagi kita.
2. Sastra sebagai pembentuk kepribadian bangsa
Tidak hanya pada sastra Indonesia Modern, pada sastra Indonesia lama pun kita mendapatkan nilai kepribadian kita itu. Seperti contoh nilai kesetiaan seorang istri kepada suami nyata dapat kita lihat pada banyak sastra kita.
Pada cerita rakyat Puti Subang Bagalang dalam sastra Minangkabau adalah nama tokoh mitos atau tokoh legenda yang dihubungkan dengan kesetiaan.
3. Sastra sebagai sarana nasihat
Sastra banyak memberikan nasihat kepada pembaca baik secara langsung maupun tidak langsung. Nasihat yang ada itu dapat dipetik oleh pembaca sebagai pengetahuan yang baru. Nasihat dapat pula disimak dari peristiwa yang disampaikan tokoh-tokohnya.
4. Sastra sebagai kritik sosial masyarakat
Sastra sering mengungkapka kebobrokan masyarakat dan ketidakpuasan masyarakat terhadap apa-apa yang sudah dimilikinya. Dalam sastra seringkali mengangkat isu-isu sosial yang terjadi.
5. Sastra sebagai catatan warisan kultural
Sekolah dan universitas memberikan pelajaran dan pengetahuan orang tentang Indonesia. Karya sastra mempunyai fungsi untuk itu secara tidak langsung. Kalau kita membaca karya sastra yang terbit pada tahun-tahun terdahulu, kita akan mengetahui tentang corak budaya pada masa novel itu ditulis.
Seperti Novel Asuhan-nya Abdoel Moeis (1928), Jalan Tak Ada Ujung Mochtar Lubis (1945), Hulubalang Raja Nur Sutan Iskandar (Balai Pustaka), Saman Ayu Utami, Laskar Pelangi Andrea Hirata atau Ayat-ayat Cinta Habiburrahman El Sirazy (2000)
Jenis-Jenis Karya Sastra
Selain lisan dan tulisan, karya sastra juga dibagi berdasarkan jenis fiksi dan nonfiksi. Dalam jenis fiksi, kita dapat menemui tiga bentuk utama, yaitu prosa, puisi, dan drama. Sedangkan pada jenis nonfiksi, bentuknya bisa berupa biografi, autobiografi, esai, dan kritik sastra.
1. Prosa
Sastra ini biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu cerita, ide, atau fakta. Prosa adalah tulisan-tulisan yang banyak ditemui di surat kabar, majalah, novel, serta berbagai jenis media lainnya.
Karya sastra ini berbentuk cerita yang disampaikan menggunakan narasi. Penulisan prosa menggabungkan bentuk monolog dan dialog. Penulis cerita menciptkan pemikiran-pemikirannya ke dalam pikiran tokoh dan penyampaian gagasan dilakukan selama para tokoh melakukan dialog.
2. Puisi
Puisi ditulis dengan dengan diksi yang dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan si penyair. Disusun imajinatif dengan memfokuskan semua kekuatan bahasa.
Pemilihan diksi yang sedemikian rupa ini biasanya bertujuan menciptakan bunyi yang indah dengan orkestrasi bunyi, seperti rima, aliterasi, dan asonansi. Meski demikian, beberapa puisi tidak ditulis dengan diksi-diksi yang menciptakan bunyi.
3. Drama
Jenis karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak. Menonton pertunjukan drama dapat menjadi hiburan untuk melepaskan penat bagi banyak orang.
Drama dapat menggambarkan kehidupan atau watak melalui tingkah laku atau dialog yang dipentaskan. Lantaran menggambarkan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari, drama memiliki konflik yang dapat menghibur penonton.
4. Biografi
Biografi adalah tulisan yang berfokus pada seorang tokoh manusia dan membahas hal-hal khusus dari kehidupan orang tersebut.
Karya sastra ini bisa saja dibuat untuk lebih mengenal si tokoh atau mengetahui persona yang tak pernah diketahui oleh publik. Secara umum, autobiografi juga berfokus pada hal yang sama, bedanya autobiografi ditulis oleh sang tokoh itu sendiri.
5. Esai
Esai adalah sebuah tulisan nonfiksi yang menyoroti berbagai hal dalam kehidupan yang ditulis menggunakan data atau fakta-fakta yang dibalut dengan opini penulis, bisa berbentuk formal maupun informal.
Sastra esai formal umumnya bersifat akademis dan membahas topik serius. Sedangkan esai informal bersifat lebih pribadi dan sering memiliki unsur humor. Karya ini juga salah satu cara untuk penulis mengungkapkan pemikirannya pada suatu kasus atau kejadian yang terjadi.
Demikian penjelasan seputar pengertian, fungsi, dan Jenis sastra. Semoga dapat bermanfaat dan dapat lebih memahami serta mengenal karya sastra yang ada di sekitarmu.