Cara Mengembangkan Ide Penulisan Fiksi By Tika Widya

Cara Mengembangkan Ide Penulisan Fiksi By Tika Widya

Ide penulisan fiksi muncul dari banyak hal dalam kehidupan penulis, mulai dari bahan bacaan sang penulis, hingga pengalaman diri sendiri. Apa kamu termasuk orang yang sering stuck ketika menulis? Hanya karena tidak ada ide dan tidak tahu cara mengembangkannya? Yuk, intip tips dan trik mengembangkan ide saat menulis fiksi.

Cara Mengembangkan Ide Penulisan Fiksi By Tika Widya

Sebelum menulis cerita, umumnya memang harus menentukan ide terlebih dahulu. Masalah klasik yang sering dialami penulis adalah stuck mencari atau tidak muncul ide baru, sehingga berakhir tidak lanjut menulis. Melalui Webinar Menulis Gratis bertajuk “Mengembangkan Ide Untuk Penulisan Fiksi”, yang telah terselenggara Jumat lalu, Tika widya berhasil membagikan informasi seputar penulisan kepada 97 peserta yang berasal dari berbagai kalangan.

Tika adalah seorang penulis lepas, yang kerap kali memberikan kiat-kiat menulis dalam sosial media instagram. Webinar yang telah terselenggara ini bertujuan untuk membagikan tips dan trik bagaimana cara mencari ide dan mengembangkannya menjadi cerita fiksi kepada penulis muda di seluruh Indonesia. Sekaligus menjadi awal dari kelas-kelas lanjutan yang berkaitan dengan penulisan fiksi.

Cara Mengembangkan Ide Penulisan Fiksi By Tika Widya

“Menulis fiksi itu yang penting bukan idenya tetapi bagaimana kita mendalami ide itu sendiri.“ Ujar Tika widya yang menjadi kalimat pembuka dalam acara tersebut.  Tika widya juga menambahkan, pada dasarnya ide itu tidak ada yang original, karena kebanyakan penulis menyaringnya dari lingkungan sekitar. Lantas apa yang membedakan antara penulis yang satu dengan lainnya?

Nah, pada sesi inilah Tika widya menekankan bahwa yang terpenting adalah seberapa dalam penulis menyelami ide dan bagaimana cara menyampaikannya kepada pembaca. Melalui webinar ini, Tika Widya juga menjelaskan bahwa ide menulis bisa datang dari mana saja, misalnya  kisah nyata, folklore, cerita orang-orang dekat yang menginspirasi, momen penting, atau dari pertanyaan “what if”.  Setelah ide bermunculan dalam benak, langkah selanjutnya adalah brainstorm.

“Saat ini banyak aplikasi yang bisa kalian gunakan untuk brainstorming ide.  Salah satunya adalah aplikasi milanote, MIro atau Notion” saran Tika. Tika menambahkan bahwa aplikasi brainstorm ini bisa membuat penulis dapat lebih membebaskan pikiran, sehingga ide-ide dapat terpetakan dan terlihat dengan jelas.

Lanjut Tika dalam acara tersebut, setelah mendapat gambaran ide lebih mendalam barulah penulis bisa menuangkan ke dalam bentuk premis. Kebanyakan, penulis itu menulis sambil melakukan riset, padahal seharusnya lakukan riset mendalam sebelum menulis. Kemudian, hubungkan semua poin ide tersebut saling berkesinambungan.

“Tanyakan kepada diri sendiri, Apakah konflik sudah melambangkan tema besar ceritanya? Seberapa penting tujuan tokoh? Apakah semua elemen fiksi yang mendukung tema? Apakah cerita sudah sesuai dengan target pasar?” sambung Tika. Setelah itu, barulah membuat moodboard.

Webinar yang disponsori Detak Pustaka ini berjalan dengan  sukses, semua peserta yang mengikuti kegiatan ini akan mendapat e-sertifikat. Sesi ditutup dengan tanya jawab peserta dan saling berbagi ide. “Bagaimana cara mencari detail padahal belum pernah ke Jepang?” salah satu pertanyaan dari peserta. “Jangan segan untuk mengambil detail-detail dari Google Map” saran Tika. Tika berharap, bahwa teman-teman penulis dapat mengenali diri sendiri, dan menemukan perspektif yang berbeda dengan lainnya.

Nantikan webinar-webinar menarik lainnya scara gratis dan berbayar, hanya di detak pustaka. Kamu juga bisa bergabung dengan komunitas detak pustaka, untuk mengetahui info selanjutnya!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *