Mempelajari dasar kaidah ejaan yang baik sangat penting untuk penulis, Tulisan yang benar-benar ejaannya akan meningkatkan kredibilitas kamu sebagai penulis. Hal tersebut juga membuat pembaca cenderung lebih percaya pada teks yang ditulis dengan baik.
10 Dasar Kaidah Ejaan Bahasa Indonesia yang Perlu Dipelajari
Ejaan yang benar membuat tulisan lebih mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca. Dikarenakan kesalahan-kesalahan pada ejaan akan membuat pembaca bingung atau menghambat pemahaman terhadap tulisan yang terkait.
Kaidah ejaan yang baik mencerminkan tingkat profesionalitas dalam karya tulismu. Jadi bagi penulis yang ingin menjalani karier dalam penulisan, kemampuan ejaan yang baik adalah aset berharga. Begitu banyak pekerjaan yang mengharuskan bisa menguasai ejaan dengan baik di bidang penulisan seperti di penerbitan atau jurnalistik .
Selain itu, memperhatikan ejaan menunjukkan bahwa kamu adalah penulis yang peduli terhadap detail serta konsistensi dalam tulisan.
Kaidah-Kaidah Penulisan Dasar
Kaidah ejaan Bahasa Indonesia mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang ditetapkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sehingga sudah ditetapkan penggunannya, nah berikut ini adalah beberapa poin penting yang perlu dipelajari:
1. Penggunaan Huruf Kapital
Kapitalisasi adalah penulisan kata dengan huruf pertama dalam huruf besar dan huruf sisanya dalam huruf kecil. Biasanya huruf kapital digunakan pada awal kalimat, nama diri (seperti nama orang, tempat, dan perusahaan), dan judul (seperti judul buku, film, dan acara). Contoh: “Jakarta adalah ibu kota Indonesia.”
2. Tanda Baca
Jangan lupa untuk menggunakan tanda baca seperti titik, koma, tanda seru, dan tanda tanya sesuai dengan kaidah tanda baca yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Pentingnya menggunakan tanda baca yang bukan hanya sekadar simbol kecil yang disisipkan dalam tulisan sebagai dekorasi.
Tapi, fungsi tanda baca antara lain memudahkan pembaca untuk menentukan intonasi, memberi jeda antarkalimat, serta mengetahui struktur tulisan.
3. Spasi
Pemberian spasi diberikan setelah tanda baca titik, koma, titik dua, tanya, dan seru. Akan tetapi, ada kondisi di mana pemberian spasi setelah titik dan koma tidak dibolehkan, yaitu saat digunakan untuk memisahkan bagian angka (bilangan atau waktu).
Pemenggalan kata adalah proses pemenggalan atau pemotongan kata sehingga kata bisa dituliskan dan dilafalkan atau dieja dengan baik.
4. Imbuhan dan Awalan.
Ketika kata diberi imbuhan atau awalan, perhatikan perubahan ejaan pada akar kata. Contohnya, “membaca” (baca) dan “perusahaan” (usaha).
Beberapa bahasa memiliki aturan tentang kapan huruf-huruf tertentu dalam kata harus “dihidupkan” atau “dikuburkan” (misalnya, dalam bahasa Inggris, “hop” dan “hope”).
5. Kata Baku dan Tidak Baku
Hindari penggunaan kata-kata tidak baku atau slang dalam tulisan formal. Gunakan kata-kata yang sudah diakui dalam bahasa Indonesia.
6. Kata Serapan
Bahasa Indonesia banyak memiliki kata serapan dari berbagai bahasa, terutama bahasa Belanda, Arab, dan Sanskerta. Pastikan penggunaan kata serapan sesuai dengan aturan ejaan Bahasa Indonesia.
Biasanya pemakaian bahsa serapan hanya mengambil konsep dasar yang ada dalam bahasa sumbernya kemudian mencari padanannya dalam bahasa Indonesia.
7. Pemenggalan Kata
Pemenggalan kata adalah proses pemenggalan atau pemotongan kata sehingga kata bisa dituliskan dan dilafalkan atau dieja dengan baik. Sebaiknya pahami aturan pemenggalan kata yang baik untuk menghindari pemenggalan yang salah.
8. Penggunaan Tanda Hubung
Gunakan tanda hubung (-) untuk menghubungkan kata-kata dalam kata majemuk atau kata-kata dengan imbuhan. Pemenggalan kata dasar didasarkan kepada jenus hurufnya yaitu huruf vokal, huruf diftong, dan huruf konsonan.
Jika dalam suatu kata terdapat huruf vokal yang berurutan, maka pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf vokal tersebut.
9. Kalimat Sederhana dan Kalimat Majemuk
Pahami perbedaan antara kalimat sederhana (mengandung satu subjek dan satu predikat) dan kalimat majemuk (mengandung dua atau lebih klausa).
10. Pengejaan kata-kata asing
Jika kamu menggunakan kata-kata atau frasa asing dalam tulisan, cobalah pastikan tahu cara ejaannya yang benar, untuk kata asing lain sebaiknya bisa juga ditulis dengan kata miring. Apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing yang diserap dan ejaan atau cara penulisannya disesuaikan ejaan bahasa Indonesia.
Penting untuk selalu merujuk pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia resmi untuk memahami dan mengikuti kaidah ejaan dengan benar. Hal tersebut dikarenakan ejaan yang baik dan benar sangat penting dalam komunikasi tertulis yang efektif dalam Bahasa Indonesia.
Dalam keseluruhan, mempelajari dan mengikuti kaidah ejaan yang baik adalah bagian penting dari proses penulisan yang efektif dan menjadi penulis yang dihormati. Jadi membantu menjaga integritas tulisanmu dan meningkatkan daya jangkauan serta dampak pesan yang ingin kamu sampaikan