Kamu bercita-cita ingin menjadi jurnalis? Ayo pelajari dasar-dasar jurnalistik di bawah ini. Tujuannya, agar kamu tidak asal menulis, mengerti teknik penulisannya yang baik dan benar, menjadi jurnalis dan media tempatmu kredibel, dan mempelajari cara menjadi jurnalis yang baik dan benar.
Daftar isi
ToggleJurnalis Harus Paham Dasar-dasar Jurnalistik Ini
1. Paham pengertian jurnalis, jurnalisme, dan jurnalistik
Perbedaan jurnalis, jurnalisme, dan jurnalistik menurut KBBI. Jurnalis atau wartawan merupakan orang yang pekerjaannya mengumpulkan dan menulis berita di media massa, media cetak atau media elektronik. Arti dari jurnalisme lebih mengarah pada pekerjaannya, yaitu pekerjaan mengumpulkan dan menulis berita di media massa, cetak atau elektronik. Untuk jurnalistik, menurut KBBI adalah seni kejuruan yang bersagkutan dengan pemberitaan dan persuratkabaran.
2. Jurnalis dibedakan menjadi 2, jurnalis media cetak dan jurnalis media elektronik
Media cetak yaitu koran, majalah, tabloid, dan bulletin. Media elektronik yaitu televisi, radio, dan film. Agar tidak tergerus jaman, media cetak tetap mengikuti perkembangan jaman, salah satunya dengan beralih ke dalam bentuk digital.
Begitu pula dengan media elektronik, kini televisi sedang digalakkan untuk beralih menjadi digital semua. Radio juga sudah tersedia secara digital agar bisa diputar berulang-ulang. Jenisnya yang berbeda antara cetak dan elektronik, tentu memiliki ketentuan dan syarat-syarat tersendiri.
Artikel yang sesuai:
Karena sangat berbeda, terdapat hal umum yang nampak perbedaannya. Perbedaannya bisa terlihat pada ketentuan format penulisan, jurnalis melakukan apa saja ketika di lapangan (sesuai dengan media jenis apa), gaya bicara, dan lain sebagainya.
3. Pahami format penulisan berita sesuai dengan medianya
Dasar-dasar jurnalistik selanjutnya, yaitu meliputi format penulisan sesuai kaidah jurnalistik. Setiap tulisan jurnalistik harus mengandung 5W+1H (what, when, who, where, why, how). Unsur tersebut harus ada, agar jurnalis tidak serta merta menulis dengan ngawur.
Apabila media elektronik, seperti televisi, memiliki ciri khas dalam penulisan menggunakan tanda garis miring 1 untuk pengganti tanda koma, dan garis miring 2 untuk pengganti tanda titik. Pada radio juga demikian, hanya saja jika siaran tv harus menggunakan huruf kapital semua. Tulisan media online cenderung lebih panjang dan lebih detil daripada tv yang memiliki pembatasan durasi maksimal untuk setiap berita.
Pada media cetak, tentu harus extra lagi dalam penulisanmu. Ketentuan harus ada berapa kata, bergantung pada persyaratan media tersebut. Umumnya memang harus lebih panjang, dan lebih detil. Maka dari itu, jurnalis harus mengumpulkan fakta atau melakukan riset yang lebih banyak dan dalam.
4. Harus mengerti dan memahami kode etik jurnalistik
Kode etik jurnalistik itu seperti ikrar atau janji pada hati nurani setiap jurnalis atau wartawan dalam melaksanakan kemerdekaan mengeluarkan pikiran yang dijamin sepenuhnya oleh pasal 28 UUD 1945. Kemerdekaan mengeluarkan pikiran adalah hak setiap wartawan, yang wajib dijunjung tinggi dan dihormati semua pihak. Kamu bisa baca dan pahami terlebih dahulu apa saja kode etik jurnalistik yang bisa kamu akses secara gratis di internet.
5. Proses tahapan berita, sebelum pemuatan berita
Jurnalis bertugas mencari dan menyusun berita. Terdapat tahapan-tahapan ketika berita tersebut selesai. Tahapan awal, redaktur menentukan apa yang harus diliput, sedangkan reporter menentukan bagaimana cara meliput. Kedua, setelah materi terhimpun, lalu melakukan penulisan dan penyuntingan (editing). Yang terakhir, melakukan pemolesan kata untuk suatu berita, agar pembaca menjadi nyaman ketika membaca berita tersebut.
Nah di atas adalah dasar-dasar jurnalistik yang sudah mimin rangkum hingga menjadi 5 point saja, dapat kamu pelajari terlebih dahulu, sebelum ke tahap pembelajaran dasar jurnalistik yang lebih detil, semoga bermanfaat!