Cerpen – Tersesat pada Perjalanan Sendiri by Eva Zulfa Fauziah

Cerpen Tersesat pada Perjalanan Sendiri

Dalam pembukaan cerita ini, aku menyangka akan banyak diksi indah yang terurai dalam bukuku.

Pernyataan perihal senja yang satu akan menafsirkan banyak cerita ketika puluhan orang melihatnya, ternyata benar. Aku merasakan cerita yang berbeda ketika kakiku sampai disalah satu pantai di Bali.

Cerpen – Tersesat pada Perjalanan Sendiri by Eva Zulfa Fauziah

Saat itu, aku bersiap menceritakan senja dan lautnya. Namun, burung tak beretika menjatuhkan kotorannya ke kepalaku. Cerita yang harusnya mengesankan, malah mengenaskan. Aku berniat untuk membersihkan kesialan itu dengan air bersih yang mengalir di bawah tebing.

Aku sudah kembali suci, lalu memulai perjalanan untuk kembali pulang ke penginapan. Namun, langkahku tiba-tiba terhenti ketika aku menyadari bahwasanya aku terus kembali ke pantai tempat awal pergi.

“Bali indah untuk orang-orang yang beruntung, dan aku tidak beruntung.” Aku menendang guci kecil di bawah pohon, bermaksud untuk meluapkan emosi.

Namun, deru ombak seperti memakiku, angin juga ikut campur menggiringku. Seolah-olah ingin aku segera kembali kepada Tuhan dan semuanya terlihat berantakan. Seorang pria bersusah payah melambai-lambai. Memberitahuku untuk menepi dan segera menjauh dari guci yang sudah pecah itu.

Aku berlari kencang, suara-suara teriakan juga semakin kencang aku dengar. Aku menyadari sekarang, mereka meneriakiku untuk lari menjauh, bukan lari di tempat. Ombak semakin mendekat, tetapi kaki begitu berat untuk diajak pergi. Kesialan apa lagi ini?

Sekarang aku terbelenggu angin sandekala. Tulang-tulang tertahan geraknya dan menjadikan tubuhku terjeda. Itu yang aku rasa sebelum sampai pada kehampaan dan kegelapan. Kini aku seperti berada di mimpi, bisikan alam sudah tak aku rasakan.

Jiwaku meranggas, saat melihat manusia raksasa di hadapanku. Matanya bulat, mempunyai dua taring yang menjalar keluar seperti babi. Ia menatapku jenaka, seolah aku adalah tuan putri dari sebuah kerajaan paling besar.

Tinggalkan Komentar