Cara Membuat Cerpen Personal Literature, Menulis Kisah Pribadi Menjadi Sebuah Cerita

Cara Membuat Cerpen

 

Hmm, Cerpen Personal Literature ya?

Aliran cerita yang dipopulerkan oleh Raditya Dika ini seakan sedang naik daun. Pertama kali dikenal publik saat novel pertama Raditya Dika diterbitkan pada tahun 2005 dan menjadi best seller waktu itu. Raditya Dika menyebutnya dengan Cerpen Personal Literature, atau menulis ulang kisah pribadi yang pernah dialami.

Namun perlu digaris bawahi, aliran cerita ini didominasi oleh kisah komedi. Atau cerita pribadi yang mengandung unsur komedi. Jadi jika kamu berniat membuat sebuah cerita personal literature sangat disarankan cerita yang kamu buat mengandung sisi komedi.

Apakah harus mengandung komedi?

Tentu tidak, hanya didominasi saja. Kamu pun boleh membuat sebuah cerpen literature komedi tentang horor. Tergantung kemauanmu aja.

Apakah membuat cerpen personal literature sulit?

Pertanyaan bagus, pada dasarnya personal literature adalah menulis ulang kejadian yang pernah kamu alami. Bahasa yang digunakan pun tak usah terlalu formal apalagi mengikuti EYD, cukup dengan bahasa santai dan mudah di tangkap pembaca saja.

Penggunaan kata sapaan juga berpengaruh, kamu harus menyesuaikan dengan target market yang kamu tuju. Jika kamu ingin tulisanmu dibaca oleh kaum muda, maka gunakan bahasa yang sederhana dan kekinian. Contohnya kamu bisa baca miliki Raditya Dika atau Ernest Prakasa.

Bagaimana cara membuat cerpen personal literature yang baik?

Oke, mungkin akan ada beberapa step yang akan kamu lalui.

1. Kamu harus pernah mengalami kejadian yang akan kamu tulis

Jelas, personal literature memang menulis ulang kisah pribadi. Yang artinya kamu memang harus mengalami hal itu terlebih dahulu. Tak mungkin kamu menulis apa yang belum pernah kamu alami.

2. Kasih bumbu komedi

Mayoritas buku personal literature di pasaran adalah bergenre komedi. Artinya kamu harus bisa menambahkan nilai komedi yang ada dalam ceritamu. Lalu ada pertanyaan, “jadi merubah cerita yang sebenarnya nih?” bukan merubah sih ya. Tapi lebih menambahkan unsur komedi saja. Bisa kamu lebih-lebihkan atau menonjolkan sesuatu yang menurutmu lucu.

3. Buatlah awalan yang “tak umum”

Dalam sebuah cerita, awalan adalah nilai mutlak yang harus paling menarik. Karena jika awalan ceritamu saja jelak, mana mungkin pembaca akan melajutkan membaca. Jadi buatlah awalan yang membuat pembacamu penasaran dan ingin membaca sampai akhir.

Cara membuat awalan cerita jangan sampai sama dengan cerita yang pernah kamu tulis waktu SD. Seperti “pagi itu” dan masih banyak lagi.

4. Gunakan bahasa santai namun tetap taat aturan

Jangan gunaka bahasa yang terlalu formal, seperti menambahkan kata sapaan “anda” atau hal lain yang terlalu formal. Kata sapaan yang sering digunakan oleh penulis cerita personal literature adalah “gue” dan “aku”.

Meskipun dengan bahasa santai tapi jangan pernah menulis asal-asalan. Seperti menulis “di rumah” menjadi “dirumah” atau “jaman” menjadi “zaman”. Kamu harus tahu tata bahasa yang tepat dalam sebuah cerita.

5. Mulailah menulis!

Tulislah apa yang ada di otakmu!

Menulis cerita personal literature berbeda dengan menulis cerita yang terstruktur. Kamu harus mengingat dan menulis saat itu juga. Oleh karena itu jika kamu ingin menulis cerita personal literature maka jangan menunda-nunda.

6. Berikan ke teman minta koreksi

Korektor paling murah dan mudah ditemukan adalah teman sendiri, setuju gak? Dari pada kamu meminta guru atau dosen menilai lebih baik minta tolong teman. Tapi kamu harus memilih teman yang memang gak tau tentang cerita. Atau kasarannya dia jarang membaca. Penulis jamin penilaiannya sangat berkualitas.

Itulah teman beberapa cara membuat cerpen personal literature. Caranya hampir sama seperti kamu menulis diary atau menulis cerpen lainnya. Semoga bermanfaat dan berguna untukmu.

Tinggalkan Komentar