Cerpen – Mereka Berbohong by Alifatus Sintia Devi

Cerpen - Mereka Berbohong by Alifatus Sintia copy

Beberapa hari terakhir, aku merasa ada yang berubah dari Bagas. Aku merasa genggaman tangannya tak lagi sehangat dulu, dia juga lebih pendiam dari biasanya. Bahkan dia juga selalu pergi saat ada temanku yang menghampiri, sikapnya sangat kentara jika ia ingin menghindari semua orang kecuali aku.

Aku bingung… Sebenarnya ada apa dengan dia, aku juga sangat khawatir, jika ia terus-terusan begini yang ada semua teman-temannya akan pergi. Tapi aku juga tidak tahu lagi apa yang harus aku lakukan untuk membantunya, karena setiap kali aku bertanya dia selalu bungkam seribu bahasa.

Cerpen – Mereka Berbohong by Alifatus Sintia Devi

“Akhir-akhir ini Bagas terlihat murung, bahkan dia enggan bertemu dengan teman-temannya, dia juga tidak pernah menjawab saat ku tanya sedang ada masalah apa. Aku bingung Ras,” ucapku pada Laras yang duduk di sampingku.

Sudah dua hari Laras menginap di rumahku, dan saat ini kami berada di atas kasurku.

Laras adalah sahabat baikku, kami sudah berteman selama enam tahun. Saking dekatnya kami, bahkan Ibuku sudah menganggap Laras seperti anaknya sendiri.

Aku tidak tahu cara apa yang digunakan Ibuku agar Laras mau menemaniku hingga menginap di rumah selama dua hari.

“Bukan Bagas yang harus kau khawatirkan, tapi dirimu, Nad!”

Aku tertegun saat mendapati tatapan sedih dari manik sahabatku. Dengan mata yang saling menatap, Laras menarik pelan tanganku, membawa tubuh lemasku dalam pelukkannya.

“Jangan terlalu banyak pikiran, ya Nad. Fokus saja dengan pemulihanmu.”

Aku hanya diam merasakan tangan Laras yang mengusap pelan punggungku, dan afeksi itu mampu membuatku merasa lebih baik.

Laras melepas pelukkannya, kembali menatapku dengan segaris senyum di bibirnya.

“Sekarang minum obatmu kemudian istirahat, oke!”

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn