Cerpen – Hati-hati di Jalan by Sri Cicik Nurita

Cerpen - Hati-hati di Jalan by Sri Cicik Nurita

Jujur saja, Alisha ikut sedih melihatnya. Tidak terasa gemuruh dalam dadanya naik dan bergerumul di sekitar pelupuk matanya. Semua yang dia lihat perlahan-lahan mengabur. Namun, meski penglihatannya sedikit menurun, perempuan berkerudung putih itu bisa melihat lampu-lampu yang memenuhi panggung mulai padam satu persatu. Dan sosok itu kembali hadir ke tengah-tengah panggung dengan gitar kesayangannya.

Kini, tampilan Mas Rasyid berbeda dari yang sebelumnya. Baju toganya telah lepas dari tubuhnya, hanya menyisakan kemeja putih bersama celana panjang hitam. Yang bagian lengannya di gulung ke atas sehingga memperlihatkan dengan jelas kulit putihnya.

Cerpen – Hati-hati di Jalan by Sri Cicik Nurita

Sembari mendekap gitar, laki-laki itu meraih mix dengan seulas senyum yang menenangkan. “Selamat sore semuanya.”

Riuh seketika lenyap. Meninggalkan detak-detak yang tidak normal pada setiap hitungan.

“Saya menyaksikan banyak sekali perpisahan di sini. Kalian semua berpisah pada apa saja yang tercipta disini. Tapi alih-alih menangis… ” Bibirnya berhenti bergerak, “… Saya ingin  mengajak kalian untuk tersenyum. Perpisahan mungkin menyedihkan, tapi setidaknya, dengan senyum itu kamu akan selalu di kenang.”

Di akhir kalimat, Mas Rasyid menghela napas. Lantas tak lama kemudian, suara genjrengan gitar mengalun begitu indah dalam ruangan.  Dan saru persatu lampu flash dari handphone mulai menyala terang.

Perjalanan membawamu…

Bertemu denganku…

Ku bertemu kamu…

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn