Cerpen – Cerita Hari Itu by Ni Made Yuliantari

Cerpen - Cerita Hari Itu by Ni Made Yuliantari

“Iya! Gue suka sama lo. Lo seharusnya peka! Gue selama ini suka sama lo.” Seorang wanita berambut sepinggang itu berucap dengan nada sedikit tinggi.

Laki-laki yang ada di hadapannya masih diam, ia enggan untuk membuka suaranya. Mungkin karena masih tak percaya dengan pernyataan gadis itu.

“Kenapa tiba-tiba—”

“Karena kita enggak akan pernah ketemu lagi.” Lovie memotong perkataan Andri. Setelahnya ia melenggang begitu saja.

Lovie Anesya masih ingat dengan perkataannya beberapa bulan lalu. Ia dengan beraninya mengungkapkan perasaan kepada sosok laki-laki yang ia sukai dimasa putih abu-abu tersebut. Hari itu, tepat saat hari kelulusannya.
‘Karena kita enggak akan pernah ketemu lagi.’

Nyatanya, perkataan Lovie tidak menjadi kenyataan. Di hadapan Lovie saat ini berdiri sosok laki-laki yang tidak asing di matanya. Mulut Lovie sedikit terbuka. Matanya masih menatap laki-laki tersebut. Semakin dekat, Lovie yakin ia tak salah lihat. Andri tengah berjalan ke arahnya.

Cerpen – Cerita Hari Itu by Ni Made Yuliantari

Lovie gelagapan. Langsung saja ia membalikkan badannya agar tak berpapasan dengan Andri. Namun, suara bariton itu memanggil dirinya dengan sedikit berteriak. Lovie memejamkan matanya kuat-kuat.

Ia masih belum siap bertemu dengan Andri. Lovie pikir, hari kelulusan itu adalah hari terakhir dirinya bertemu dengan Andri, sehingga ia berani menyatakan perasaanya begitu saja.

“Andri? Lo daftar di sini juga?” Itu adalah kalimat yang digunakan Lovie hanya untuk berbasa-basi.

“Iya, enggak nyangka kita ketemu di sini.”

Lovie tersenyum kikuk. Ia bahkan berharap, Andri melupakan hari kelulusan itu.

“Oh iya, Vi. Yang waktu itu—”

“Gue ke toilet bentar, ya.” Lovie memotong perkataan Andri. Langsung saja ia beranjak dari tempat tersebut.

Tentu toilet itu hanya dipakai Lovie sebagai alasan. Ia masih enggan untuk membahas hal tersebut. Sejujurnya, Lovie masih penasaran dengan jawaban Andri. Pasalnya, ia menyuruh Andri untuk tidak mengatakan apa-apa. Bodoh sekali bukan?

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn