Cerpen – Aku Bukan Jodohnya by Sri Cicik Nurita

Cerpen - Aku Bukan Jodohnya by Sri Cicik Nurita

Bagaimana rasanya mencintai seseorang yang tidak pernah mencintai mu sama sekali? Sakit bukan? Tapi kamu tidak bisa melakukan apa-apa selain menerima kenyataan bahwa dia memang bukan untuk kamu.

Namanya, Abdul Rasyid. Mas Rasyid (sebutan dari ku) itu seperti laki-laki kebanyakan. Pribadinya yang tidak begitu menonjol membuat perempuan-perempuan di sini tertarik dengan sosoknya yang sederhana dan dermawan. Termasuk aku. Bayang-bayang hitam yang mencintainya diam-diam.

Beberapa kali aku mendengar desas-desus bahwa Mas Rasyid pernah memiliki ikatan spesial dengan lawan jenis. Kecewa? tentu saja. Namun aku tidak bisa marah. Mas Rasyid berhak menentukan siapa yang membuatnya bahagia. Tapi sekali lagi, aku ini hanya bayangan yang terus mengikutinya. Iya, aku terus mengikutinya, tapi sayangnya dia tidak pernah tahu bahwa aku berjalan di belakangnya.

Cerpen – Aku Bukan Jodohnya by Sri Cicik Nurita

Patah hati sudah menjadi makanan sehari-hari. Kami memang pernah bertemu sekali-dua kali. Tapi tidak pernah menyapa. Pernah aku sengaja meliriknya, namun laki-laki berparas rupawan itu tidak memberi balasan apapun.

Malam yang menakutkan, kini telah berganti dengan pagi yang menyejukkan. Wangi tanah basah sisa kemarin malam membuat hatiku sedikit menjadi lebih tenang. Di tambah dengan semilir angin pagi yang lembut menabrak wajah.

Mendekati jam 6 pagi, Dahayu memberhentikan motor matic nya di sebuah jembatan di pinggir pemantang sawah milik orang lain. Lalu tanpa aba-aba mengeluarkan ponsel—untuk memotret keindahan di sana. Ia lumayan tertarik dengan dunia fotografi.

“Dahayu?” Aku memanggilnya, tapi perempuan berkerudung hitam itu tidak melihatku sama sekali. Dia sibuk dengan kamera ponselnya untuk memotret langit berwarna jingga dengan beberapa bintang kecil yang masih nampak. “Kamu pernah nggak sih menyesal—dalam hal apapun?” Kataku. Mencoba mengajaknya bicara sebab dalam perjalanan kesini tadi ia tidak mengocehkan apapun.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *