Cerpen – Ada Apa Dengan Ansel by Rachel Grifith Charisa Wijaya

Cerpen - Ada Apa Dengan Ansel by Rachel Grifith Charisa Wijaya

Matahari mengintip dari balik gorden jendela yang terbuka sedikit, membuat seorang wanita yang masih ingin menikmati tidur harus terbangun. Sorot mata lelah masih tercetak jelas ketika wanita itu menguap lebar. Dia meregangkan tubuh yang kaku karena harus tertidur di meja kerja setelah semalam berkutat menyelesaikan laporan yang mempunyai deadline hari ini.

Cerpen – Ada Apa Dengan Ansel by Rachel Grifith Charisa Wijaya

“Good morning, Hana.” pria paruh baya dengan kacamata setengah bulan yang menutupi mata kecilnya datang dan langsung menaruh roti bakar serta kopi panas dengan uap yang masih mengepul.

Hana tersenyum melihat kebaikan hati pria bernama Peter “Thank you Mister.” Peter mengedipkan mata sejenak seraya duduk di meja kerja “Sabar ya Hana, pengganti Pak Johan akan datang hari ini.” Hana menyesap kopi sejenak untuk menghilangkan semua letih sebelum menjawab “Anda serius?” dia bertanya dengan raut wajah gembira “Akhirnya setelah tiga bulan aku tidak bisa tidur nyenyak, hari ini datang juga.”

Peter terkikik “Dia baru dipindahkan dari distrik Mapo. Menurut kabar yang beredar, beliau adalah jaksa terbaik di Mapo.” Hana mengangguk – angguk senang sambil menyantap roti bakar.

“Tapi.” Peter berhenti sejenak sambil menopang dagu di atas meja “Menurut kabar yang beredar juga, beliau bukan orang yang menyenangkan bahkan dia lebih sering dianggap menyebalkan.” Hana langsung bertanya “Apa alasannya?” Peter hanya mengangkat bahu sambil menimpali “Apa mungkin karena sifat yang kaku? Di pekerjaan kita banyak jaksa yang kaku dan kurang dinamis jadi terkadang menyulitkan. Tapi semoga aja di distrik Gangnam yang paling ramai dengan kasus, dia bisa menyesuaikan.”

Hana tidak memikirkan terlalu jauh ucapan Peter karena dia sudah bersyukur ada seseorang yang melakukan supervisi untuk pekerjaannya dan tentu saja bisa membuatnya pulang tepat waktu. Tidak seperti tiga bulan ini setelah atasannya, Pak Johan harus pindah ke Kejaksaan Pusat, dia berkutat dengan kasus dan laporan seorang diri walaupun Peter tidak jarang menemani juga.

Sosok yang pagi hari tadi dibicarakan oleh Peter dan Hana, sudah hadir di ruangan bersama dengan kepala jaksa kantor wilayah 1 “Ansel adalah pengganti Pak Johan yang akan mulai bergabung di hari ini.” Pak Charles menepuk pundak pria bernama Ansel itu dengan semangat sedangkan pria yang dikenalkan itu hanya menundukkan kepala sejenak.

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn