Ketika seseorang akan membuat sebuah buku ajar, maka tentu saja banyak hal yang perlu dipersiapkan. Mulai dari mepersiapkan materi atau konten, membuat outline atau kerangka penulisan, hingga penyuntingan sebelum buku tersebut dipublikasikan. Nah, artikel ini akan memberi informasi terkait cara membuat outline buku ajar yang mudah dan komunikatif.
Intip Cara Membuat Outline Buku Ajar yang Mudah & Komunikatif!
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa outline atau kerangka merupakan hal yang sangat krusial dalam proses pembuatan sebuah buku. Outline bukan hanya sekadar kumpulan poin-poin materi, melainkan tentang bagaimana penyusunan ide-ide secara sistematis dan koheren satu sama lain.
Apa Itu Outline?
Outline atau yang terkenal dengan sebutan kerangka adalah suatu panduan yang dapat membantu penulis agar tulisan yang nantinya dibuat menjadi terarah dan memiliki fokus yang jelas untuk mencapai tujuan penulisan buku.
Outline berfungsi sebagai gambaran umum atau peta yang akan memandu penulis selama proses penulisan. Selain itu, adanya outline ini dapat memastikan bahwa segala gagasan dan informasi dapat tersusun dengan rapi dan logis.
Cara Membuat Outline Buku Ajar
Buku ajar merupakan sebuah buku acuan yang berisi pedoman untuk proses belajar. Penyajian materi atau kontennya menjadi perhatian, mulai dari gaya bahasa, sumber referensi, hingga data yang terjsaji. Nah, oleh karena itu, simak cara membuat outline buku ajar di bawah ini!
1. Bentuk outline
Kerangka atau outline terbagi menjadi dua bentuk. Pertama, outline sementara atau kerangka nonformal. Penggunaan bentuk kerangka ini biasanya untuk topik-topik yang bersifat sederhana, tidak kompleks, dan sifatnya segera dieksekusi.
Sementara itu, bentuk yang kedua adalah outline formal. Kerangka jenis ini umumnya untuk topik-topik yang sifatnya kompleks dan penyelesaian tulisannya tidak terburu-buru.
2. Syarat outline yang baik
Pembuatan outline atau kerangka karangan tentu memiliki maksud yang jelas yakni agar pembaca mudah memahaminya. Selain itu, terdapat syarat outline yang baik berdasarkan prinsipnya hanya memiliki satu gagasan. Nah, prinsip itulah yang membuat buku ajar lebih terfokus dan ulasannya bisa lebih terperinci.
Dalam penjelasan sebelumnya, outline memiliki fungsi untuk mengingatkan penulis agar tetap menulis sesuai dengan jalurnya. Sehingga dapat kita ketahui bahwa, syarat outline yang baik juga memerlukan penyusunan secara logis dan sitematis. Setidaknya ada keterkaitan antara ide dan uraian penjelasan.
3. Pola susunan outline
Selanjutnya megenai pola penyusunan outline. Pola susunan outline dapat menggunakan urutan topik yang ada berdasarkan urutan waktu dan urutan ruang.
Selama membuat outline, kamu perlu memperhatikan pola penyusunan yang logis berdasarkan urutan klimaks-antiklimaks, umum-khusus, sebab-akibat, proses, dan sisanya bisa kamu kembangkan berdasarkan sudut pandang dan kekreativitasanmu.
4. Pembuatan outline
Berkenaan dengan pembuatan outline. Untuk membuat buku ajar memang memerlukan keterampilan dalam menyusun outline. Terdapat beberapa catatan penting ketika kamu membuat sebuah outline. Pertama, kamu dapat mengawalinya dengan mencorat-coret. Contohnya dengan membuat peta konsep atau membuat pohon pikiran.
Kedua, kamu bisa membuat coretan-coretan abstrak dan terkesan berantakan, untuk kemudian kamu urutkan berdasarkan gagasan secara sistematis. Hal itu nantinya akan memudahkanmu dalam memaparkan gagasanmu.
Ketiga, kamu bisa membuat kerangka ke dalam bentuk bab dan sub bab. Hal ini berfungsi untuk mengingatkan penulis tentang penyampaian materinya. Dan yang terakhir, kamu baru dapat membuat outline finalnya. Outline yang sudah final bisa kamu perinci dan lengkapi, agar ulasannya dapat lebih kompleks.
Tips Membuat Outline Buku Ajar agar Lebih Komunikatif
Seperti yang kita tahu bahwa buku ajar meupakan salah satu buku yang penggunaanya sebagai pedoman untuk proses pembelajaran. Walaupun, pengguna buku jenis ini sudah banyak, tetapi justru banyak juga pengguna yang malas dan bosan dengan buku ajar yang ada.
Sebagian penggunanya menggunakan buku ajar hanya karena tuntutan dan kewajiban dari pihak lembaga sekolah. Dari hal tersebut, dengan kata lain, entah mereka memiliki minat ataupun tidak, mereka tetap harus mempunyai dan mempelajari buku tersebut, sehingga membuat buku ajar banyak dicari walaupun sebenarnya peminatnya tidak banyak.
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis buku ajar tentunya memiliki tantangan untuk membuat tulisan yang lebih komunikatif. Hal itu karena, tulisan yang komunikatif dapat meminimalisir pembaca mudah bosan terhadap buku. Kemudian muncul sebuah pertanyaan, bagaimana cara membuat outline buku ajar yang komunikatif? Nah, mari kita bahas!
1. Perbanyak membaca buku
Penulis perlu memperbanyak membaca buku. Banyak membaca akan menjadikan penulis memiliki banyak sudut pandang dari berbagai sumber referensi.
2. Menggunakan bahasa yang sesuai
Paparkan menggunakan bahasa yang sesuai dengan target pembaca. Misalnya, saat ingin membuat buku ajar tentang psikologi untuk tingkat Perguruan Tinggi, maka penggunaan bahasanya harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan mahasiswa.
3. Fokus pada topik dan isi
Berfokus pada topik dan isi. Saat menulis buku ajar, penulis tidak boleh hanya semata-mata fokus pada materi saja. Melainkan, perlu juga berfokus pada standar kompetensi yang ada beserta penggunaan teori. Hal itu karena, sebagai buku yang menjadi acuan atau pedoman, teori yang digunakan menjadi sebuah poin penting.
Nah, itu tadi cara membuat outline buku ajar yang mudah dan komunikatif. Ternyata membuat outline buku ajar yang komunikatif tidak sesulit itu, ya. Untukmu yang ingin membuat buku ajar, kamu bisa membuat outlinenya terlebih dahulu dengan mengikuti langkah-langkah serta menerapkan tips-tips di atas, agar buku ajarmu bisa lebih komunikatif. Semangat!