Seorang peneliti pasti tidak akan jauh dari studi literatur, selain sebagai salah satu teknis analisis data, studi literatur digunakan sebagai peneliti sebagai tahap pengumpulan data penelitian. Studi literatur menekankan pada referensi untuk melakukan sebuah penelitian.
Penelitian kualitatif ataupun kuantitatif Studi literatur merupakan bagian yang sangat penting, tahapannya dilakukan pada saat sebelum penelitian dalam semua bidang ilmu pengetahuan.
Daftar isi
ToggleApa itu Studi Literatur?
Studi literatur merupakan serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode mengumpulkan data dengan cara melakukan pencatatan, kajian pustaka ataupun dengan membaca.
Setiap melakukan penelitian, studi literatur wajib digunakan. Studi literatur bertujuan untuk mengembangkan aspek teoritis dan aspek praktis. Dimana dibuat digunakan untuk mencari landasan teori, kerangka berfikir dan mencari hipotesis penelitian. Poin-poin ini bersifat dasar dalam penelitian ilmiah.
Artikel yang sesuai:
Secara umum studi literatur juga merupakan cara untuk menyelesaikan persoalan dengan menelusuri sumber-sumber tulisan yang pernah dibuat sebelumnya. Istilah Studi Literatur ini juga sangat familier dengan sebutan studi pustaka.
Mencari referensi teori yang relefan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan. Referensi ini dapat dicari dari buku, jurnal, artikel laporan penelitian, dan situs-situs di internet.
Kegunaan dan Fungsi Studi Literatur
Dalam meneliti sebuah penelitian, seorang peneliti harus memiliki wawasan yang luas terkait objek yang diteliti. Jika tidak, penelitian tersebut akan gagal. Berikut beberapa fungsi dari studi literatur dalam sebuah penelitia.
- Memberikan definis secara jelas tentang masalah atau objek yang akan diteliti
- Membuat masalah lebih fokus ke permasalahan utama yang menjadi objek kajian penelitian
- Menjauhi bentuk plagiarisme pada penelitian-penelitian sebelumnya sehingga plagiarisme tidak terjadi
- Menghubungkan antara penemuan-penemuan baru dengan pengetahuan terdahulu yang kemudian dapat dijadikan sebagai saran bagi penelitian selanjutnya
- Mengarahkan peneliti sebagai bentuk pengembangan kerangka berfikir penelitian dan mengembangkan hipotesis penelitian
Tahapan Proses dan Memilih Studi Literatur
Pada Proses Studi literatur jangan pernah menulis atau menyajikan pernyataan baru yang tidak sesuai dengan hasil penelitian dan pembahasan. Pada metode penelitian studi literatur diperbolehkan mencari referensi penelitian dari berbagai sumber terpercaya.
Bila kita telah memperoleh kepustakaan yang relevan dan akurat, maka hasil data tersebut dapat dipergunakan dan disusun secara teratur untuk dipergunakan sebagai sumber akurat dalam penelitianmu. Tahapan memilih studi literatur antara lain:
1. Pengetahuan kebutuhan pustaka dan ilmu pengetahuan yang sesuai
Berdasarkan bentuk pustaka, dibedakan atas sumber tertulis, seperti buku-buku pengetahuan, surat kabar, majalah. dan sebagainya dan sumber tidak tertulis, seperti film, slide, manuskrip, relief dan sebagainya.
Dalam mempermudah proses pencarian literatur peneliti setidaknya memiliki kemampuan untuk mengenali permasalahan yang ingin diselesaikan dalam penelitian dan menentukan keyword yang cocok sesuai dengan topik.
Selain itu, peneliti juga harus pandai memilih dan memilah sesuai kebutuhan dan melakukan pencarian subjek tertentu yang menjadi point of interest dalam sebuah penelitian. Berdasarkan sumber isi pustaka, dibedakan atas:
- Sumber primer, merupakan sumber bahan yang dikemukakan sendiri oleh orang/pihak pada waktu terjadinya peristiwa atau mengalami peristiwa itu sendiri, seperti buku harian, notulen rapat, dan sebagainya.
- Sumber sekunder, merupakan sumber bahan kajian yang dikemukakan oleh orang atau pihak yang hadir pada saat terjadinya peristiwa/tidak mengalami langsung peristiwa itu sendiri, seperti buku-buku teks.
2. Mengkaji dan mengumpulkan bahan pustaka
Pada pengkajian dan pengumpulan bahan pustaka dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu yang disebut kartu bibliografi atau kartu kutipan. Pengkajian dan pengumpulan hasil kajian dalam kartu bibliografi minimal harus mencakup nama pengarang atau pencetus ide tentang pokok masalah.
Peneliti juga harus secara tegas menyatakan bagaimana literatur yang dipilih telah sangat berhubungan dengan tujuan penelitian. Tinjauan pustaka biasanya diatur dalam tiga bagian: pendahuluan, tinjauan kritis, dan rangkuman.
3. Menyajikan studi kepustakaan
Penyajian studi kepustakaan dapat dilakukan dengan cara kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Hal ini membutuhkan kemampuan dalam menganalisis sebuah data. Melakukan analisis data tentunya bukan hal yang mudah. Dibutuhkan ketekunan dan ketelitian dalam melakukan setiap tahapannya.
Berikut sedikit ulasan studi literatur, semoga dapat membantu serta memudahkan dalam menyelesaikan penelitianmu.