Novel atau cerita pajang adalah salah satu bentuk sastra berwujud cerita. Novel adalah cerita kompleks tentang masalah tertentu.. Lebih dari satu adegan atau klimak dan terdiri dari berbagai macam tokoh.
Pembuatan novel sebenarnya tak jauh berbeda dari membuat cerita harian ( diary story) atau menulis buku harian. Namun, dalam novel terdapat banyak adegan dan klimaks di masing-masing bab. Stuktur novel Yaitu perkenalan, memunculkan konflik, konflik, peleraian, dan penyelesaian. Sama seperti cerpen. Namun lebih kompleks.
Lalu, bagaimana cara membuat novel yang menarik?
1. Memiliki susunan adegan yang baik.
Seperti disinggung di atas. Suatu novel yang manarik dapat di lihat dari susunan adegan. Adegan tersebut biasa membentuk piramida cerita. Dengan konflik yang ada di pucuk piramida. Jadi, nilai pertama yang dapat diambil adalah novel yang menarik harus memiliki struktur cerita yang lengkap.
2. Memiliki konflik yang seru.
Yang kedua suatu novel di nilai menarik jika memiliki konflik yang seru. Bisa dibilang konflik yang ditimbulkan tak diduga oleh pembaca. Jadi pembaca seakan akan ditipu oleh penulis dengan konflik yang begitu seru. Namun perlu di catat buatlah konflik yang ringan tapi tatap dalam sturktur cerita.
3. Peleraian yang rumit.
Lalu peleraian yang rumit pun menjadi nilai tambah suatu novel. Terlebih di beberapa cerita action atau perkelahian. Peleraian yang rumit bisa membuat pembaca menebak-nebak penyelesaian. Secara tak sadar penulis membuat pembaca harus membaca kisah selanjutnya sampai selesai.
4. Buat tokoh utama kesusahan.
Buatlah tokoh utama kesusahan. Kenapa? Karena pada prinsipnya dalam cerita akan menceritakan tokoh untuk menyelesaikan masalahnya tersebut. Jika tokoh utama kesusahan maka cerita utama akan berdampak pada konflik yang begitu seru dan peleraian yang rumit.
5. Buat penyelesaian yang dramatis.
Yang terahir buat penyelesaian yang dramatis. Seperti adanya kematian, kebahagian, atau momen yang berperasaan. Jangan buat penyelesaian tanpa ada kenangan. Atau tanpa ada sesuatu yang ditonjolkan. Berikan kesan dramatis di akhir cerita.
Sebenarnya cerita yang menarik atau tidak adalah relatif. Namun, untuk mengembangkan penulisan yang lebih baik tak salah jika menggunakan trik di atas. Yang baik memang relatif tapi yang terbaik bukanlah relatif. Ingat semua cerita yang baik perlu adanya struktur yang baik pula. Seperti halnya bangunan yang kokoh perlu adanya pondasi dan penyangga yang kuat. (ma/ma)